Nama Saya
Siti Rohmah, biasa dipanggil Omeh atau Siro hehe. Saya tinggal di Jalan Arabika
3 Blok Z7 No.2A RT 010 RW 005, Pondok Kopi, Jakarta Timur. Saya lahir pada
tanggal 3 Agustus 1996, jadi sekarang umur saya sudah menginjak 18 tahun. Saya beragama
Islam. Nama Ayah Saya Nasirudin, Ibu Saya bernama Muprodeh, kedua orang tua Saya
asli orang Jakarta. Saya anak pertama dari tiga bersaudara. Adik pertama Saya
laki-laki, yang bernama Abdurrahman Fazri, sekarang dia kelas 2 SMP di SMP
Nuris. Adik kedua Saya bernama Zahra Ramadhani, sekarang dia kelas 3 SD, di SDN
Pondok Kopi 02 pagi.
Saya
bersekolah di SDN Pondok Kopi 02 Pagi, lalu melanjutkan di SMPN 139 Jakarta,
dan terakhir di SMKN 48 Jakarta dengan jurusan Akuntansi. Kini Saya menuntut
ilmu di Universitas Gunadarma cabang Kalimalang. Hobi Saya bermain basket,
menari, berenang, membaca novel, dan menonton film. Makanan yang paling Saya
sukai adalah makanan yang dibuat oleh Ibu Saya, terutama kentang balado, tahu
goreng, semur ikan patin, terong balado, dan kangkung saus tiram. Memang benar,
tidak ada makanan yang paling nikmat selain makanan yang dibuat oleh Ibu kita
sendiri.
Dulu sewaktu
umur Saya 3 tahun, Saya terkena penyakit DBD. Pada malam hari, Saya tiba-tiba
muntah darah dari hidung dan mulut Saya, orang tua Saya langsung panik dan
cepat-cepat membawa Saya ke RS Islam Jakarta Timur. Sesampainya disana Saya
langsung dimasukan ke dalam UGD. Sampai-sampai dokter yang menangani Saya,
berbicara kepada orang tua Saya, bahwa Saya hampir tidak tertolong jika terlambat
dibawa ke Rumah Sakit. Alhamdulillah, Allah masih memberikan Saya umur sampai Saya
bisa seperti sekarang ini.
Kemudian
pada saat Saya berumur 6 tahun. Saya dan teman Saya yang bernama tika sedang
bermain di lapangan di depan rumah. Di lapangan tersebut terdapat satu buah
pohon jambu yang cukup besar. Kemudian teman Saya tika menaiki pohon itu sambil
memakan buah jambu diatas pohon. Saya tidak mau kalah dengan tika, Saya juga
ingin menaiki pohon itu sambil memakan jambu diatas pohon. Namun sebelum Saya
sampai ke atas pohon, Saya terpeleset dan dagu Saya tertancap batang pohon
jambu yang tajam. Dagu Saya pun robek dan berdarah sangat banyak. Tika yang
melihat kejadian itu langsung panik dan memberitahukan kepada Ibu Saya. Ibu Saya
yang tidak tahu proses kejadian tersebut, malah memarahi Tika dan menuduh Tika
untuk menyuruh Saya menaiki pohon jambu tersebut hehehe. Sungguh malang
nasibnya Tika hehehe, berniat untuk membantu, malah terkena omelan dari Ibu
Saya hehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar